Laman

Sabtu, 16 Juli 2011

Proposal PTK Matematika SD 2


E.     Metode Penelitian
1.      Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 1 Wanogara Wetan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VI sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

2.      Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.         Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan pendekatan kooperatif tipe TGT.
b.         Keterampilan guru dalam pembelajaran Matematika dengan pendekatan kooperatif tipe TGT.
c.         Antusiasme belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika dengan pendekatan kooperatif tipe TGT.
d.        Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan pendekatan kooperatif tipe TGT. 

3.    Prosedur/Langkah-langkah PTK
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tahapan sebagai berikut:
a.         Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
1)        Menelaah materi pembelajaran Matematika kelas VI semester II yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator pelajaran bersama tim kolaborasi.
2)        Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan.
3)        Menyusun skenario pembelajaran TGT.
4)        Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
5)        Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
6)        Menyiapkan alat evaluasi yang berupa pre test dan post test, serta lembar kerja siswa.
b.        Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yakni melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).
Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik dalam siklus pertama.
c.         Observasi
       Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika yang menerapkan pendekatan kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan pendekatan kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).
d.        Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar Matematika siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta melihat ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus kedua agar pelaksanaannya lebih efektif.
Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai, maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja.


4.      Siklus Penelitian
4.1.   Siklus Pertama
Pertemuan I
a)        Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi sebagai berikut:
(1)     Menyusun RPP dengan materi menyederhanakan dan mengurutkan pecahan.
(2)     Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
(3)     Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
(4)     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
b)        Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
(1)     Kegiatan awal
Penyajian Kelas:
·      Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai konsep daras pecahan.
·      Guru menginformasikan topik dan kegiatan yang akan dilakukan.
·      Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(2)     Kegiatan inti
Belajar Kelompok (Team Study):
·      Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan orang siswa.
·      Siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing.
·      Guru mengajukan pertanyaan terbuka mengenai nilai pecahan yang tertera dalam gambar.
·      Siswa diminta menggambarkaan letak pecahan tersebut dalam garis bilangan.
·      Guru memberikan media Desimal Square kepada setiap kelompok.
·      Guru mencontohkan cara menggunakan alat tersebut untuk mencari nilai pecahan-pecahan yang senilai.
·      Siswa diberi kesempatan untuk memperagakan penggunaan alat tersebut.
·      Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.
·      Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan guru. Setiap kelompok memastikan setiap anggotanya memahami jawaban atas persoalan dalam LKS.
Permainan (Games):
·      Guru meminta siswa untuk mengambil salah satu kartu soal pada pohon soal, kemudian membacakan permasalahan yang ada di dalamnya.
·      Setiap kelompok mendiskusikan jawaban permasalahan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
·      Setiap kelompok berlomba-lomba untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan lebih dulu, agar mendapat kesempatan menjawab dan mendapatkan poin.
·      Guru memilih secara acak siswa yang menjadi perwakilan kelompok menjawab pertanyaan, untuk memastikan setiap anggota kelompok siap menjawab.
·      Apabila jawaban kelompok benar, maka diberikan poin yang akan diakumulasikan dalam turnamen pada pertemuan berikutnya. Jika jawaban kelompok salah, kelompok lain dapat mengajukan jawaban.
·      Guru mencatat skor individu dan skor kelompok selama permainan berlangsung.
·      Memfasilitasi siswa menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.
·      Memberikan pujian terhadap jalannya kegiatan pembelajaran.
Penghargaan Kelompok (Team Recognition):
·      Guru melakukan perhitungan nilai kelompok berdasarkan skor individu hasil dari permainan.
·      Guru memberikan bintang penghargaan kepada kelompok dengan jumlah poin tertinggi.
·      Guru memberikan motivasi kepada kelompok lain untuk lebih bersemangat belajar, agar dapat menyusul ketinggalan poin mereka dalam turnamen yang akan diadakan pada pertemuan berikutnya.
(3)     Kegiatan Akhir
·      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·      Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa.
·      Menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
c)        Observasi
Selama penelitian berlangsung peneliti bersama kolaborasi melakukan pengamatam terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga disediakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam pembelajaran matematika. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d)       Refleksi
(1)     Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama.
(2)     Mengkaji hasil pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama.
(3)     Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada pertemuan pertama siklus pertama.
(4)     Merencanakan  tindakan pada pertemuan ke dua siklus pertama untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. Serta memperbaiki pembelajaran pada pertemuan kedua.

Pertemuan II
a)        Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi sebagai berikut:
(1)     Menyusun RPP dengan materi mengubah pecahan ke bentuk desimal.
(2)     Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
(3)     Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
(4)     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
b)        Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
(4)     Kegiatan awal
Penyajian Kelas:
·      Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya.
·      Guru menginformasikan topik dan kegiatan yang akan dilakukan, misalnya: “Anak-anak, seperti yang telah ibu sampaikan sebelumnya, hari ini kita akan mengadakan turnamen dengan topik yang telah kita pelajari bersama pada pertemuan sebelumnya.”
·      Guru memberikan motivasi kepada siswa, misalnya: “Anak-anak, kalian harus memiliki semangat kompetisi yang tinggi dalam turnamen ini. Bermainlah dengan cara yang sportif.”
(5)     Kegiatan inti
Belajar Kelompok (Team Study):
·      Guru bersama siswa menyiapkan area turnamen dengan meja-meja turnamennya.
·      Guru mempersiapkan papan skor, kotak soal dan alat permainan.
·      Siswa menempati meja turnamen sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Pembagian kelompok memperhatikan tingkat heterogenitas yang merata.
·      Guru menyampaikan pertanyaan-pertannyaan terbuka yang dapat langsung dijawab oleh semua siswa, atau menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan, agar semua siswa siap untuk menjawab.
·      Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
·      Guru memberi penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah.
Turnamen (Tournaments):
·      Guru memanggil siswa yang akan menjalani turnamen putaran pertama untuk menempatkan diri pada meja turnamen. 
·      Guru menentukan siswa yang menjadi pemain, penantang, dan pembaca soal.
·      Pembaca soal bertugas mengambil pertanyaan dari pohon pertanyaan dan membacakan pertanyaan yang ada di dalamnya.
·      Para pemain mengerjakan soal yang diberikan sesuai dengan batas waktu mengerjakan yang tertera dalam soal.
·      Pembaca soal membacakan atau menuliskan jawaban soal, guru menambahkan penjelasan.
·      Pemain yang dapat menjawab benar berhak memegang kartu poin.
·      Penantang boleh menantang jika jawabannya berbeda dengan jawaban pemain pertama. Kartu poin akan diberikan jika jawaban penantang benar.
·      Permainan dilakukan terus menerus searah jarum jam, sehingga semua siswa yang bermain pada putaran pertama mendapat giliran menjadi pemain, penantang, dan pembaca soal..
·      Setelah putaran pertama selesai, dilanjutkan putaran kedua sehingga semua siswa berpartisipasi dalam permainan.
·      Guru mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan.
·      Memfasilitasi siswa menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.
·      Memberikan pujian terhadap jalannya kegiatan pembelajaran.
Penghargaan Kelompok (Team Recognition):
·      Guru melakukan perhitungan nilai kelompok berdasarkan skor individu hasil dari turnamen dan akumulasi dengan skor pada pertemuan berikutnya.
·      Guru memberi sertifikat atau penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.
·      Penghargaan diberikan dengan kriteria:
Kriteria ( Rerata Kelompok )
Predikat
30 sampai 39
Tim Kurang baik
40 sampai44
Tim Baik
45 sampai 49
Tik Baik Sekali
50 ke atas
Tim Istimewa
(6)     Kegiatan Akhir
·      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·      Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa.
·      Menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
c)        Observasi
Selama penelitian berlangsung peneliti bersama kolaborasi melakukan pengamatam terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga disediakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam pembelajaran matematika. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d)       Refleksi
(1)     Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus pertama pertemuan ke dua. Membandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama. Apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak.
(2)     Mengkaji hasil pembelajaran siklus pertama pertemuan ke dua. Membandingkan dengan hasil pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama. Apakah ada peningkatan hasil belajar pada pertemuan ke dua.
(3)     Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada pertemuan ke dua siklus pertama.
(4)     Merencanakan  tindakan pada siklus berikutnya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. Serta memperbaiki pembelajaran pada siklus ke dua.
4.2.   Siklus Kedua
Pertemuan I
a)        Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi sebagai berikut:
(1)   Menyusun RPP dengan materi menentukan nilai pecahan dan haril operasi hitung pecahan.
(2)     Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
(3)     Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
(4)     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
b)        Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
(1)     Kegiatan awal
Penyajian Kelas:
·      Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai konsep daras pecahan.
·      Guru menginformasikan topik dan kegiatan yang akan dilakukan.
·      Guru memberikan motivasi kepada siswa.
(2)     Kegiatan inti
Belajar Kelompok (Team Study):
·      Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan orang siswa.
·      Siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing.
·      Guru mengajukan pertanyaan terbuka mengenai nilai pecahan.
·      Guru memperlihatkan sebuah peta.
·      Siswa bersama kelompoknya mencari jarak sebenarnya dari dua kota berdekatan pada peta dengan membaca skalanya.
·      Kelompok yang paling cepat mendapatkan jawaban dan benar dalam menjawabnya akan diberi poin.
Permainan (Games):
·      Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
·      Setiap kelompok bekerjasama menyelesaikan permasalahan yang tersaji dalam LKS.
·      Setiap kelompok memastikan anggotanya memahami permasalahan dan pemecahan masalah yang tersaji.
·      Guru memberikan games (pertanyaan bernilai poin) yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan dalam LKS.
·      Setiap siswa berkesempatan menjawab pertanyaan.
·      Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, akan mendapatkan skor individu yang akan diakumulasikan menjadi skor kelompok dalam turnamen pada pertemuan berikutnya.
·      Guru mencatat skor individu dan skor kelompok selama permainan berlangsung.
·      Memfasilitasi siswa menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.
·      Memberikan pujian terhadap jalannya kegiatan pembelajaran.
Penghargaan Kelompok (Team Recognition):
·      Guru melakukan perhitungan nilai kelompok berdasarkan skor individu hasil dari turnamen.
·      Guru memberi sertifikat atau penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.
(3)     Kegiatan Akhir
·      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·      Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa.
·      Menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

c)        Observasi
Selama penelitian berlangsung peneliti bersama kolaborasi melakukan pengamatam terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga disediakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam pembelajaran matematika. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d)       Refleksi
(1)     Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus ke dua pertemuan pertama. Membandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus pertama. Apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak.
(2)     Mengkaji hasil pembelajaran siklus ke dua  pertemuan pertama. Membandingkan dengan hasil pembelajaran pada siklus pertama. Apakah ada peningkatan hasil belajar pada siklus ke dua pertemuan pertama.
(3)     Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada pertemuan pertama siklus ke dua.
(4)     Merencanakan  tindakan pada pertemuan ke dua siklus ke dua untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus pertama pertemuan ke dua. Serta memperbaiki pembelajaran pada pembelajaran selanjutnya.

Pertemuan II
a)        Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi sebagai berikut:
(1)     Menyusun RPP dengan materi perbandingan dan skala.
(2)     Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
(3)     Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
(4)     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
b)        Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
(1)     Kegiatan awal
Penyajian Kelas:
·      Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya.
·      Guru menginformasikan topik dan kegiatan yang akan dilakukan, misalnya: “Anak-anak, seperti yang telah ibu sampaikan sebelumnya, hari ini kita akan mengadakan turnamen dengan topik yang telah kita pelajari bersama pada pertemuan sebelumnya.”
·      Guru memberikan motivasi kepada siswa, misalnya: “Anak-anak, kalian harus memiliki semangat kompetisi yang tinggi dalam turnamen ini. Bermainlah dengan cara yang sportif.”
(2)     Kegiatan inti
Belajar Kelompok (Team Study):
·      Guru bersama siswa menyiapkan area turnamen dengan meja-meja turnamennya.
·      Guru mempersiapkan papan skor, kotak soal dan alat permainan.
·      Siswa menempati meja turnamen sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Pembagian kelompok memperhatikan tingkat heterogenitas yang merata.
Turnamen (Tournaments):
·      Guru memanggil siswa yang akan menjalani turnamen putaran pertama untuk menempatkan diri pada meja turnamen. 
·      Guru menentukan siswa yang menjadi pemain, penantang, dan pembaca soal.
·      Pembaca soal bertugas mengambil pertanyaan dari pohon pertanyaan dan membacakan pertanyaan yang ada di dalamnya.
·      Para pemain mengerjakan soal yang diberikan sesuai dengan batas waktu mengerjakan yang tertera dalam soal.
·      Pembaca soal membacakan atau menuliskan jawaban soal, guru menambahkan penjelasan.
·      Pemain yang dapat menjawab benar berhak memegang kartu poin.
·      Penantang boleh menantang jika jawabannya berbeda dengan jawaban pemain pertama. Kartu poin akan diberikan jika jawaban penantang benar.
·      Permainan dilakukan terus menerus searah jarum jam, sehingga semua siswa yang bermain pada putaran pertama mendapat giliran menjadi pemain, penantang, dan pembaca soal.
·      Setelah putaran pertama selesai, dilanjutkan putaran kedua sehingga semua siswa berpartisipasi dalam permainan.
·      Guru mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan.
·      Memfasilitasi siswa menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.
·      Memberikan pujian terhadap jalannya kegiatan pembelajaran.
Penghargaan Kelompok (Team Recognition):
·      Guru melakukan perhitungan nilai kelompok berdasarkan skor individu hasil dari turnamen dan akumulasi dengan skor pada pertemuan berikutnya.
·      Guru memberi sertifikat atau penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.
·      Penghargaan diberikan dengan kriteria:
Kriteria ( Rerata Kelompok )
Predikat
30 sampai 39
Tim Kurang baik
40 sampai44
Tim Baik
45 sampai 49
Tik Baik Sekali
50 ke atas
Tim Istimewa



(3)     Kegiatan Akhir
·      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·      Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa.
·      Menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
c)        Observasi
Selama penelitian berlangsung peneliti bersama kolaborasi melakukan pengamatam terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga disediakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam pembelajaran matematika. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d)       Refleksi
Pada siklus kedua pertemuan ke dua, refleksi dilakukan untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa dari pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kooperatif tipe TGT dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari refleksi juga dapat diketahui keefektivan penggunaan pendekatan kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran matematika.



5.      Data dan Cara Pengumpulan Data
a.        Sumber Data
1.      Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama  sampai siklus kedua, hasil evaluasi dan angket.
2.      Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi aktivitas guru oleh obsever.
3.      Data Dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes, hasil pengamatan, catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
4.      Catatan Lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran.

b.       Jenis Data
1.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar Matematika yang diperoleh siswa.
2.      Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan  guru, angket, dan catatan lapangan dengan menerapkan pendekatan dengan pendekatan kooperatif tipe TGT.

c.        Teknik Pengumpulan data
1.      Metode Observasi
Observasi atau disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera (Arikunto, 2002: 133).
Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana akivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe TGT.
2.      Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127)
Metode tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau hasil belajar. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.
3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206)
Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto.
4.      Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah sebagai alat pengumpul data yang umumnya terdiri dari pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang  dikehendaki (Toha, 2008: 5.6)
Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang mint siswa terhadap pelajaran matematika melalui pendekatan kooperatif tipe TGT.
5.      Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran, catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.

6.      Teknik Analisis Data
a.        Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar siswa melalui tes tertulis mengenai pokok bahasan luas dan keliling segitiga dan jajargenjang.
Data berupa hasil belajar Matematika dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun penyajian data kuantitatif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relative dipaparkan dalam bentuk presentase (Heriyanto, 2008: 2.23).
Rumus persentase tersebut sebagi berikut:

Keterangan:
          = Jumlah frekuensi yang muncul.
             = Jumlah total siswa
              = Persentase frekuensi
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
≥65
Tuntas
< 65
Tidak Tuntas

b.       Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, angket, dan catatan lapangan dalam pembelajaran.
Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Poerwanti dkk (2008: 6.9), menjelaskan dalam bentuk contoh instrument untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 – 5 maka skor terendah adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10 + 50)/2 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10 – 20 termasuk tidak berminat, 21 – 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan skala 41 – 50 sangat berminat.
Maka dari contoh tersebut  untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah langkah yang ditempuh yaitu:
1)   Menentukan skor maksimal dan skor minimal
2)   Menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan
3)   Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
Jika:
M   = Skor Maksimal
K    = Skor Minimal
n     = Banyaknya data
Mencari n = (M - K) + 1
Heriyanto, Hamid (2008: 5.3), Maka rumus yang digunakan adalah:
Letak Q1 =  untuk n genap atau Q1 =  untuk data ganjil
Letak Q2 =  untuk data genap maupun data ganjil
Letak Q3 =  untuk data genap atau Q3 =  (3n + 1) untuk data ganjil
Letak Q4 = skor maksimal

Maka didapat :
Kriteria ketuntasan
Kategori
Q3 ≤ skor ≤ M
Sangat baik
Q2 ≤ skor < Q3
Baik
Q1 ≤ skor < Q2
Cukup
N ≤ skor < Q1
Kurang

7.      Indikator Keberhasilan
Pendekatan kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI SDN 1 Wanogara Wetan terhadap pelajaran Matematika dengan indikator sebagai berikut:
a.         Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan kooperatif tipe TGT meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
b.         Keterampilan guru dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan kooperatif tipe TGT meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.    
c.         Minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika dengan pendekatan kooperatif tipe TGT meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
d.        100% siswa kelas VI SD Negeri 1 Wanogara Wetan mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 65 dalam pembelajaran Matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar