Satu lagi aku merasakan keanehan dalam kehidupan manusia di bumi. Orang seringkali merasa, jika suatu hal dia yang mengerjakan, itu dianggap benar. Tetapi, ketika orang lain yang mengerjakan, itu dianggap berdosa. Itulah ciri-ciri orang yang banyak bicara, banyak mengkafirkan sesama, tanpa meneliti kekafiran yang ada pada dirinya sendiri. Manusia sering merasa dirinya sudah benar, dirinya yang paling benar. Orang lain yang tidak mengikutinya adalah sesat. Ketika ia melanggar apa yang diyakininya, hal tersebut dianggap wajar, dianggap masalah yang sepele. Tetapi ketika orang lain melakukan kesalahan yang sama, langsung dia marah-marah dan berusaha menasehati agar dia kembali ke jalan yang benar. Padahal, ketika dia melakukan kesalahan, dirinya sendiri dalam keadaan tak sadar dan tak berkeinginan menyadarkan diri sendiri. Apakah ini namanya?
Hai orang-orang... Aku rasa lebih baik kita jangan terlalu banyak melihat kesalahan-kesalahan orang. Mari kita lihat, kesalahan apa yang telah kita lakukan. Pantaskan kita menganggap orang lain lebih rendah dan lebih hina dari diri kita? Apa yang patut kita banggakan? Tentunya kita belum lupa, kalau sesungguhnya dari awal kita tak pernah punya apa-apa. Kesombongan adalah jubah Allah Yang Maha Kuasa. Siapakah yang berani mengenakan jubah mulia milik Allah? Pada dasarnya manusia yang lemah seperti kita tak pantas untuk menyombongkan diri.
Tidak ada paksaan dalam hal beragama. Semua agama adalah benar menurut penganutnya. Perkara iman adalah urusan setiap individu. Silakan ikuti mana yang disuka, asalkan ada dasar yang jelas. Tetapi jika menemukan keganjalan dalam agama lain, mengapa harus lantas saling menyalahkan dan menyalakan perang? Siapakah yang menang ketika manusia begitu mudahnya saling membunuh? Pemenangnya adalah pihak ke-3 yang sering kita lupakan keberadaannya. Yaitu: SETAN.
Aku sering gregetan dengan orang yang sok teguh, sok ngotot dengan hal-hal yang dianutnya. Seakan menolak keberadaan orang lain, menolak keberagaman. Orang lain yang punya pendapat beda sedikit dengan dirinya langsung diceramahi, disalah-salahkan. Padahal Allah saja sengaja menciptakan dunia ini dengan perbedaan-perbedaan yang saling berpasangan di dalamnya. Bayangkan jika dunia ini tak beraneka ragam... Pasti tak akan seindah sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar