Laman

Rabu, 18 Januari 2012

Proposal PTK Bahasa Indonesia - metode SAS


PROPOSAL

A.      Judul
“Peningkatan Keterampilan Membaca dengan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) pada Siswa Kelas II SD Negeri 02 Kramatsari KotaPekalongan.
B.       Bidang Kajian
Desain dan strategi pembelajaran (metode pembelajaran SAS).
C.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang Masalah
Berdasarkan sidang MPR Republik Indonesia No XX MPRS/1966 Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk manusia yang pancasialis sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UU RI No 2 tahun 1989 dikemukakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Dengan berbahasa dapat mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Adapun tujuan utama pembelajaran bahasa Indonesia adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Ruang lingkup dalam pembelajaran bahasa Indonesia mencakup mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia.
Guru kelas memegang peranan penting dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. “Dengan mendapatkan pengajaran membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosinya (Depdikbud, 1996:2).Namun, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru dalam menerapkan pembelajaran lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran sehingga siswa kurang dapat memahami pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia tersebut di atas merupakan gambaran yang terjadi di SD Negeri 02 Kramatsari. Berdasarkan refleksi awal dengan tim kolaborasi yang dilakukan, bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca lancar masih belum optimal karena guru kurang menggunakan model pembelajaran membaca yang bervariasi dan kurang dalam penggunaan media pembelajaran sehingga siswa kurang aktif, cepat merasa bosan, dan kurang dapat mengikuti proses pembelajaran.
Hal itu didukung data dari pencapaian hasil kolaborasi dan evaluasi keterampilan membaca lancar pada siswa kelas II semester II tahun pelajaran 20010/2011 masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 60. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 40dan nilai tertinggi 90 dengan rerata kelas56. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu sekali proses pembelajaran untuk ditingkatkan kualitasnya, agar siswa sekolah dasar tersebut terampil dalam membaca lancar sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru kelas II, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, tim kolaborasi menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kreativitas guru. Maka peneliti menggunakan salah satu metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran SAS. Metode SAS menekankan aktivitas siswa dengan memanfaatkan alat peraga kartu huruf dan gambar - gambar sebagai media pembelajaran.
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, dimana siswa lebih terampil dan lancar dalam membaca sehingga akan berpengaruh pula terhadap hasil belajar, guna persiapan mata pelajaran serta kelas berikutnya.
Dari ulasan latar belakang di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan keterampilan membaca denganmetode SAS (Struktural Analitik Sintetik) pada siswa kelas II SD Negeri 02 Kramatsari Kota Pekalongan.


Download file selengkapnya:
RPP
Kajian Empiris
Kajian Teori
Data dan Cara Pengumpulan Data
Pendahuluan
Metode Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar