Laman

Rabu, 18 Januari 2012

Proposal PTK IPS - pendekatan Inkuiri


PROPOSAL PTK

A.  JUDUL
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangsari

B.   BIDANG KAJIAN
Strategi Pembelajaran

C.  PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan terutama dalam kegiatan pembelajaran, memiliki komponen pembelajaran yang meliputi aspek tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Di lapangan, banyak ditemukan berbagai permasalahan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu anak kesulitan memahami materi yang diajarkan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu antara lain strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif sehingga siswa kurang tertarik dan cenderung pasif dalam kegiatan pembelajarannya. Oleh karena itu, seorang guru harus mendesain kegiatan pembelajarannya agar menjadi pembelajaran yang kondusif.
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa standar kompetensi IPS adalah ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Dengan kompetensi tersebut maka peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Serta mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Tujuan mata pelajaran IPS adalah mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan lingkungannya. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Mata pelajaran IPS pada satuan pendidikan SD/MI meliputi Manusia, Tempat, dan Lingkungan, Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan, Sistem Sosial dan Budaya, Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. Pemahaman pada materi pelajaran IPS sangat diperlukan sebab materi IPS merupakan materi yang luas dan abstrak.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 1995:57). Dalam suatu pembelajaran menjadi suatu sistem yang tersusun atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran menjadi hal yang sangat penting. Namun, pada saat ini banyak ditemukan siswa yang kesulitan memahami materi pelajaran IPS. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi belajar IPS yang masih rendah. Pembelajaran IPS saat ini belum bisa meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini disebabkan oleh cara penyampaian materi dengan metode yang monoton dan tidak bervariasi serta minimnya alat peraga yang digunakan sehingga siswa kurang mampu memahami dan menguasai materi IPS yang abstrak tersebut.
Fenomena pembelajaran IPS di atas, merupakan gambaran yang terjadi di SDN 02 Karangsari Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan tim kolaborasi ditemukan bahwa pembelajaran IPS pada materi tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia masih belum optimal. Dalam kegiatan pembelajaran, guru kurang melakukan variasi dalam mengajar dan kurang menggunakan alat peraga sehingga siswa merasa jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran tersebut.
Hal itu didukung data dari pencapaian hasil observasi dan evaluasi soal pada siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2009/2010 di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 63. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 84 dengan rerata 53. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu sekali untuk meningkatkan proses pembelajaran agar siswa sekolah dasar tersebut mampu memahami dan menghargai peranan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
Berdasarkan diskusi dengan tim peneliti guru kelas V, untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas guru. Maka peneliti menggunakan salah satu metode pembelajaran inovatif yaitu metode inkuiri. Melalui penggunaan metode pembelajaran inkuiri kemampuan dan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah-masalah sosial akan terasah dengan baik.
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran IPS, di mana siswa lebih aktif, kreatif, dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Selain itu bagi guru juga dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran dan cara mengajar lebih bervariasi lagi.
Dari ulasan latar belakang tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangsari.


Download file proposal selengkapnya:
Metode Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen
Pendahuluan
Kajian teori
Kajian Empiris
RPP 2
Data dan Cara Pengumpulan Data
RPP 1